- Terjebak Dendam Masa Lalu –
Nathan tidak mengalihkan pandangannya. Laki - laki itu menatap luruh ke arah pintu keluar yang baru saja di lewati oleh Saga tadi. Tampak samar dengan para pelanggan lain yang mulai berlalu - lalang beberapa saat kemudian.
Jelas ia melihat kemarahan yang tertanam dalam pandangan saudara tirinya itu. Dan tentu saja itu yang ia inginkan. Mengambil semuanya, sampai tak tersisa. Berharap jika Saga tidak merasa di butuhkan lagi.
Nathan menyunjingkan saringai penuh kemenangan. Seolah dia lah yang akan menjajaki kursi kepemimpinan di masa depan. Karna hanya dia seorang yang mampu, hanya dia yang sanggup mengurus politik dan bisnis.
Dialah yang memang serarusnya menjadi pewaris. Bukan Saga yang tidak tau apapun tentang dunia bisnis. Laki - laki itu cenderung bergulat dengan duninya sendiri, sikapnya tidak bisa menahan emosi juga menjadi pertimbangan untuk di singkirkan dari peremutan kekuasaan.
" Jadi kita sepakat dengan peraturan lama tuan Nathan? "