- Terjebak Dendam Masa Lalu -
Tuan Mattew duduk dengan punggung bersandar pada bagian belakang kursi kebesarannya dengan sebelah tangan yang bertumpu di bagian lengan kursinya. Dia hati – hati memegang kaki tepian samping gelas kopi hitam yang baru saja di sajikan oleh asistennya.
Laki – laki paruh baya itu menghela napas, ia bangkit sedikit dari keadaanya beberapa saat, dengan tatapan lurus ke beberapa doko men yang ada di atas mejanya. kemudian kembali menyandarkan punggungnya bagian belakang kursi. Laki – laki paruh haya itu dengan hati – hati melirik ke arah ujung meja, dengan sudut matanya.
Sebuah dokomen tipis beserta sebuah ponsel tergeletak di atasnya, di sampingnya di tutupi oleh beberapa koran, potongan majalan, kertas – kertas berserakkan dan juga beberapa buku.
Tuan Mattew menekan pelipisnya beberpaa kali. Laki – laki itu tampak kebingungan dengan semua yang terjadi belakangan ini. Di tambah lagi ketika putra tertuanya menunjukkan bentuk perlawanan yang sekifikan.
