Kepanikan Genta makin menjadi. Apalagi dia tidak pernah melihat istrinya sampai selemas ini. Apalagi dia baru saja pulang dari luar kota. Tentu saja makin merasa bersalah kan?
"Kamu pasti makan ramen lagi kan, El? Kan, udah dibilangin jangan makan itu. Aku gak mau kamu tuh kayak merasa, makanan pedas adalah mood booster. Tapi jadinya apa? Kamu malah gak enak gini keadaannya, wajah kamu pucat banget, El. Bikin khawatir."
Jarang sekali Jelita gampang demam, tapi mungkin karena sering begadang dan sering menunggu Genta yang kadang pulang kemaleman, dia berakhir demam seperti ini.
Tak punya pilihan selain membawa istrinya ke rumah sakit apalagi jaraknya tidak terlalu jauh bukan?
"Tapi aku hanya perlu tidur aja, Mas. Aku lagi gak enak tahu kena angin di luar. Kepalaku rasanya mau pecah."
"See? Itu yang kamu bilang cuma perlu tidur aja? Nggak, El. Aku beneran nggak mau kamu kenapa-napa. Kamu harus nurut sama aku."