Ketakutan. Ya, itu adalah yang dirasakan Maharani sekarang karena dia dari kaget pulang dari jawa barat. Tapi sepertinya dia sedikit lega karena tidak ada Ayahnya di rumah karena seperti biasanya Maharani hanya berdua saja dengan pembantunya dan juga dua penjaga di depan gerbang rumah.
Namun, begitu sampai di kamar, Rani sangat terkejut ketika mendapati seorang pria berkacamata dengan membuka buku harian miliknya.
"Ayah! Apa-apaan. Kenapa baca sembarangan buku harian Rani itu privasi aku ayah!"
Pradipta langsung merobek sebagian buku yang ternyata menceritakan betapa mirisnya kehidupan Rani setelah kehilangan Melati almarhum istrinya.
Memang sih, Pradipta mengakui kalau dia tidak bisa menjadi sosok ayah yang baik bagi Maharani tetapi dia malah sekarang sibuk dengan urusan politiknya dan juga wanita lain.