Masih malu-malu dengan status baru mereka tetapi tetap saja Noah merasa sangat lega heran karena sudah berhasil menaklukkan gadis sediam Maudy. Awalnya, Noah masih ragu dengan perasaannya karena masih memikirkan tentang masa lalu. Tapi, perlahan pelan pelan namun pasti dia merasa tidak bisa melihat Maudy disakiti siapapun apalagi pegawainya sendiri.
"Boleh aku ikut menjadi orang yang kamu anggap spesial di hidup kamu?"
Maudy mengangguk, malu-malu kucing karena baru pertama ini ada seorang pria yang menyatakan perasaan kepadanya dengan candaan yang lucu. Ia tersenyum dengan sengaja seolah mengetes pria itu apakah Noah benar-benar menyukainya atau memang hanya pelarian semata.
"Tapi, aku benci hubungan yang hanya sebentar saja. Meskipun semua orang itu berusaha untuk move on tetapi kita enggak layak melupakan seseorang dengan menggunakan seseorang yang datang. Kak Noah juga tahu, aku juga sedang berusaha keras untuk melupakan seseorang."