Akhirnya ia mulai membuka suaranya dan berdeham. Memulai membuka pikirannya dengan banyak aksara yang melintas. Harus super hati-hati agar Ratu baper tinggi.
"Suatu hari nanti aku akan berjalan disampingmu, membersamaimu, mengikutimu, seperti seorang teman karib yang senantiasa mensyukuri waktu ketika bersama. Mengiyakan setiap ajakanmu selagi itu baik, menyetujui pilihanmu jika itu sesuai prinsipmu, dan mendukung keputusanmu ketika tak ada satu pun yang mampu mempercayaimu.
"Aku akan duduk di sampingmu dan menyamankanmu dari segala ketidakadilan di luar sana. Mendengarkan dengan baik segala keluhmu jika kau cukup percaya padaku bahwa aku bisa membantu meringankan beban pikiranmu. Sesekali kaubawakan kopi hangat kesukaanku, menyimpannya di atas meja dan menyiapkan diri untuk menjadi rumah paling nyaman untuk ditinggali."