"Ibu. Tolong lindungi aku!"
Zhuge Liying memanggil ibunya. Seketika guntur bergemuruh di langit Dao Bao Hu. Mendadak Shangkuan Yun menghentikan semedinya.
Ada ikatan yang menggentarkan hatinya. Namun, disebut apa perasaan ini?
Dia segera berdiri, bergeges keluar dari ruangan. Mendongak merasakan gemuruh langit.
"Ying Xue!" Bibirnya bergetar menyebut nama 'Ying Xue'.
"Tuan!" salah seorang murid datang pada Shangkuan Yun.
"Kabar apa yang kau ingin sampaikan?" Seolah tahu, Shangkuan Yun ingin mendengar laporan dari medan pertempuran.
"Pasukan yang dipimpin guru Yi Kong Si dan Guru Xia berhasil menyelamatkan para penduduk yang berada di sekitar desa Z," jelas dia.
Keterangannya sangat jelas, tetapi Shangkuan Yun ingin mendengar kabar yang lain.
"Lalu, bagaimana dengan Zhuge Liying dan murid Dao Bao Hu yang ada di sana?" tanya Shangkuan Yun penasaran.
"Murid Yu Xi telah terluka ketika mengeluarkan elemen air. Mayat hidup yang sudah dikalahkan kembali bangkit. Bahkan jumlah mereka bertambah banyak," tambahnya menerangkan.
"Lalu, bagaimana dengan kabar Zhuge Liyin?" tanya Shangkuan Yun mengulang pertanyaan yang hampir sama.
"Guru Zhuge akan melawan sosok berjubah hitam. Menurut laporan makhluk hitam tersebut telah dibangkitkan setelah 10 tahun yang lalu dikalahkan oleh guru Zhuge," tutupnya selesai.
Shangkuan Yun tersentak mendengar kabar yang terakhir. Pantas saja perasaannya tidak enak, rupanya sesuatu yang hebat akan Zhuge Liying lawan seorang diri.
"Baik. Kau dapat pergi," pinta Shangkuan Yun pelan.
"Mari Tuan!" Selanjutnya dia pergi setelah laporan selesai.
Hanya tinggal Shangkuan Yun yang mendadak gelisah. Entah mengapa perasaannya tidak tenang? Shangkuan Yun mengkhawatirkan Zhuge Liying dan murid-murid yang lainnya.
***
Sementara itu.
Aaaaaa ....
"Tidak!" Teriakan Zhuge Liying sangat kesakitan. Bagaimana tidak? Dirinya telah terkapar di tanah dengan wajah yang penuh luka.
Dia melihat satu persatu anak muridnya berguguran. Liu, Yu, dan Zhao Yi sudah tidak sadarkan diri.
Serangan terakhir tapi tepat mengenai mereka, membuat ketiganya harus terlempar jauh.
Yu Xi dan Shangkuan Ye masih berushaa untuk bertahan, walau mereka juga telah kehabisan tenaga.
Brussssss ....
Sosok itu menyerang dengan elemen api yang sangat besar dan elemen angin secara bersama-sama.
Aaaaaa ....
Yu Xi terlempar. Zhuge Liying bertindak. Dengan sisa tenaga dia terbang dan menangkap tubuh Yu Xi.
Sementara itu Shangkuan Ye masih bertahan. Iblis itu mulai mengeluarkan elemen api dan angin kembali.
"Mundur!" Zhuge Liying mengingatkan Shangkuan Ye untuk menghindar.
WUussss ....
Api bercampur badai menghantam Shangkuan Ye dalam waktu bersamaan. Pemuda itu kehilangan kesadarannya. Dia jatuh sangat jauh.
Zhuge Liying murka. Tak bisa dibiarkan. Dirinya marah melihat murid-muridnya terluka.
"Guru!" lirih Yu Xi yang masih terdengar oleh Zhuge Liying.
"Bertahanlah. Akan sedikit mengalirkan tenaga dalam untukmu."
Zhuge Liying tampak gelisah. Dia tidak bisa menenangkan dirinya dikondisi seperti ini. Kepanikan dan takut kehilangan membuat Zhuge Liying tidak bisa mengontrol emosinya.
"Tidak guru. Aku tidak lagi bisa menerima tenaga dalam darimu. Biarkan aku memandang guru untuk yang terakhir kalinya," tutur Yu Xi meracau.
Uhuk ...
Uhuk ...
Darah telah keluar dari mulutnya. Zhuge Liying semakin panik melihat Yu Xi terluka parah.
Kekacauan ini terjadi ulah sosok hitam tersebut. Zhuge Liying tak akan membiarkan Iblis itu hidup lebih lama lagi.
"Guru. Bisakah aku mengatakan sesuatu kepadaku guru?" kata Yu Xi.
"Ya. Ya katakan. Aku akan senang hati mendengarkannya," balas Zhuge Liying sangat ketakutan.
Takut akan kehilangan seseorang, meskipun dia baru mengenal Yu Xi beberapa saat yang lalu.
"Sebenarnya aku sangat mengagumi guru sejak pertama kalia guru datang ke Dao Bao Hu malam itu," tutur Yu Xi terbatah-batah.
Zhuga Liying memangku kepala Yu Xi dengan tangannya.
"Aku sangat kagum dengan kekuatan yang guru miliki. Ketika guru melawan Chen Min aku sudah sangat ingin mengenal guru," tambahnya.
Zhuge Liying berkaca-kaca. Bibirnya terus bergetar ketika Yu Xi, mengatakan kata demi kata ceritanya.
"Sejak saat itu aku ingin bertemu dengan guru dan menjadi murid guru. Uhuk ..." Dia batuk dan mengeluarkan darah.
"Ya. Tentu sekarang kau bisa menjadi muridku. Tolong bertahanlah," lirih Zhuge Liying.
Sementara itu Yu Xi melanjutkan kisahnya, "Aku melihat guru kembali di pasar. Sungguh aku sangat senang ketika guru menghukum pria yang tak beranggung jawab itu. Jika aku menjadi guru, maka aku akan melakukan hal yang sama seperti dirimu."
Uhuk ....
Kembali gumpalan darh keluar. Zhuge Liying menghapusnya dengan tangan. Namun, itu tidak cuku membuat Yu Xi sehat kembali.
"Setelahnya aku tahu jika guru ada di Dao Bao Hu. Aku sangat senang. Diriku berlari menuju kediaman guru dan benar yang dikatakan orang-orang. Guru adalah si pendekar bertopeng itu. Sudah sejak lama aku ingin bertemu dengan guru..."
"... Mimpiku adalah menjadi murid dan mempelajari banyak jurus dari guru. Uhuk ..."
Batuknya semakin parah. Zhuge Liying tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Bulir beningnya jatuh di pipi.
"Tentu ...."
"Tentu kau bisa menjadi muridku. Aku akan mengajarimu banyak hal dan semua jurus bisa kau kuasai. Bertahanlah!"
Zhuge Liying mencari sesuatu di pakaiannya. Biasanya dia banyak membawa obat dalam kantung kecil, tetapi mengapa sekarang tidak ada?
"Tidak usah guru." Yu Xi meraih tangan Zhuge Liying, hangat dan membelai tangannya itu.
"Aku berharap. Di kehidupanku yang selanjutnya aku bisa menjadi muridmu. Aku ingin menjadi pendekar hebat seperti dirimu, Guru."
Zhuge Liying kehabisan kata-kata, "Tidak usah menunggu di kehidupan selanjutnya. Sekarang kau bisa mempelajari semuanya."
"Kau muridku yang tangguh. Rasa sakitnya tidak akan membuatmu kalah. Kau harus kuat dan bertahan. Bertahanlah!"
Ketika mereka sedang menguatkan. Iblis itu sudah muak sepertinya dengan kesedihan. Dia bersiap mengeluarlan kekuatannya.
Cahaya merah berbentuk bola telah keluar di sela-sela jemarinya.
Wuuuus ....
Mengarah tepat pada Zhuge Liying. Yu Xi segera bangkit. Dia mendorong keras Zhuge Liying ke tepi lain.
Aaaaa ....
Kekuatan itu menghantam tubuh mungilnya yang sudah tak berdaya itu.
"Yu Xi!" Zhuge Liying berteriak, bercucur air mata membasahi tanah.
Dia berlari pada anak murid cantiknya. Memeluk, mendekap apapun itu, Zhuge Liying sangat kehilangan Yu Xi.
"Bangun! Buka matamu. Tolong buka matamu!"
Hiks ....
Zhuge Liying menangis, meratap pilu jasad Yu Xi yang sudah terbujur kaku.
"Tidaaaaaaaakkkkk!"
Zhuge Liying berteriak pada langit. Para Dewa yang ada di Nirwana ikut merasakan kesediham yang Zhuge Liying ratapi sekarang.
"Aku tidak akan membiarkanmu hidup! Kau Iblis jahat. Dirimu bertanggung jawab atas kematian anak muridku dan para manusia yang tak berdosa!"
Semua diucapkan apapun itu yang bisa menggambarkan perasaannya sekarang!
Bangkit dari kesedihan. Zhuge Liying berdiri dengan kekuatan yang tersisa. Meski hanya sedikit, tetapi semangatnya tinggi.
"Aku sangat marah!" Dia mengatakannya dengan nada tinggi.
Dua pedang digenggam kedua tangan. Zhuge Liying tampak berbeda dari sebelumnya.
Aaaaaaaa!
Dia berteriak mendongak pada langit. Kemarhannya membuat langit terkepung awan hitam.
Matanya menyala merah. Menggambarkan dirinya yang marah.
Guntur dan petir menyambar seantero negeri. Alam seolah merasakan hal yang sama seperti perasaan Zhuge Liying sekarang.
Yue Yi yang berada di Dao Bao Hu ikut merasakannya juga. Yue Yi tahu watak Zhuge Liying.
"Dajie!" serunya bergetar di hati.
Shangkuan Yun datang padanya, "Nona Yue!"
Yue Yi bebalik, "Tuan!" Dia memberi hormat terlwbih dahulu.
"Apa yang terjadi? Mengapa mendadak langit menjadi mendung, sedangkan sebelumnya langit sangat cerah? Firasatku sangat buruk?"
"Firasat Tuan benar. Sesuatu yang buruk memang telah terjadi pada Zhuge Liying," balas Yue Yi jujur.
"Sepertinya alam sedang marah. Lihat saja bagaimana angin yang berhembus sangat kencang dan mulai turun hujan," cemas Shangkuan Yun.
"Tuan." Yue Yi mendekat membawa perasaan yang tidak nyaman.
Shangkuan Yun memandang, Yue Yi mulai berkaca-kaca.
"Tolong Tuan selamatkan Zhuge Liying. Aku takut jika ini bertanda kemarahan Zhuge Liying. 10 tahun yang lalu hal ini pernah terjadi dan itu membuat Yuan serta alam Dewa bergetar," beber Yue Yi.
Shangkuan Yun tersentak mendengar pengakuan dari temannya Zhuge Liying. Jika memang benar ini bertanda buruk, maka dia harus menghentikannya.
Shangkuan Yun pergi. Berlari dia meninggalkan Dao Bao Yu.
Tidak. Dia terbang. Berlari saja tidak akan cukup.