Ara meninggalkan Arlan lalu berjalan mengikuti Vio yang pergi ke teras depan.
"Vi." Ara melongokkan kepalanya dan terlihatlah Vio yang sedang duduk dan memainkan hp, Ara pun duduk dibangku satunya lagi. Vio tidak menghiraukan Ara dan fokus ke hp nya.
"Itu memar gara-gara gw?" Tanya Ara tanpa melihat ke Vio dan malah memperhatikan jalanan. Vio hanya diam tidak menjawab pertanyaan Ara, suasana pun menjadi hening.
"Sorry yak." Ara menghela nafas pelan tanpa menunggu jawaban vio, Ara lalu bangun dari duduknya dan melangkah memasuki rumah.
"Ya emang sengaja sih tapi emangnya harus semarah itu." Dumel Ara sambil menaiki tangga menuju ke kamarnya. Ara menghempaskan tubuhnya ke kasur dan menatap langit-langit. Ara mengeluarkan hp nya lalu memilih menelepon Gista. Telepon pertama tidak diangkat oleh Gista telepon kedua Gista baru mengangkatnya.
"Halo Ra kenapa nelpon?" Ucap Gista di seberang sana.
"Kamu kemana?" Tanya Ara.