"Trus perjanjian tadi gimana?"
"Batal lah." Tanpa menoleh Ara menaiki tangga dan Vio pun hanya bisa terkekeh pelan lalu tersenyum tipis melihat tingkah Ara yang seperti itu. Tanpa Ara dan Vio sadari ada Rafi yang berdiri di depan pintu kamarnya sambil melipat kedua tangannya di dada karena kebetulan kamar Rafi ada didekat tangga.
"Ngapain senyum-senyum." Ucap Rafi dengan wajah datar.
Vio tidak menghiraukan Rafi dan langsung naik mengikuti Ara karena kamarnya ada di atas juga. Sedangkan Rafi hanya tersenyum tipis lalu masuk ke dalam kamarnya.
"Masa ga jadi parah sih lu." Vio menahan Ara lagi saat Ara ingin membuka pintu kamarnya.
"Info nya ga penting." ucap Ara acuh.
"Tapi kan yang penting gw udah ngasih tau." Vio tidak mau mengalah.
"Ga tau budu amat." Ara melepaskan tangannya dari pegangan Vio lalu memasuki kamarnya. Vio hanya tersenyum kecil ya walaupun Ada menolaknya tapi menganggu Ara adalah kesenangan tersendiri bagi Vio.
[Keesokan Harinya]