"Kakak tidak melihat kesalahan di dalam diri kamu Keana. Mungkin kamu sudah melakukan hal yang benar. Jadi kakak harap, kau tidak bersedih lagi, semua pasti akan berlalu, dan seiringnya waktu kau pasti akan melupakannya semuanya." Balas Lavota masih memeluk tubuh adiknya dengan beberapa usapan lembut di punggung itu. Ia tahu, jika adiknya tak sekuat dirinya yang bisa menahan beban seorang diri.
"Iya, Terima kasih kak. Tapi... apa aku boleh bertanya sesuatu?" Tanya Keana melepaskan pelukan, menatap wajah kakaknya.
"Tentu saja." Angguk Lavota mengulas senyum.
"Apa... kakak masih mencintai kak Ryu?" Tanya Keana yang membuat Lavota kembali sesak nafas. Bahkan hanya mendengar nama itu saja, jantung Lavota kini mulai berdebar dengan kencang, seperti pertama kali ia melihat pria itu.
"Apa kakak harus menjawabnya?" Tanya Lavota dengan luka yang kembali perih. Di kala bayangan Ryu Dante kembali hadir mengisi pikirannya.