Nara masih setia duduk di ruang kesehatan yang ada di kampusnya menunggu balasan pesan dari Nate yang tak kunjung membalas pesannya.
Ia fikir Nate akan cepat membalas pesannya seperti biasanya yang tak sampai hitungan menit pemuda itu langsung membalas pesan Nara, tetapi kali ini waktu sudah hampir 20 menit Nara menunggu, gadis itu masih belum mendapatkan sebuah balasan pesan dari Nate.
Degup jantungnya semakin tak karuan, belum lagi ia merasa sesak karena merasa janggal dengan apa yang ia alami hari ini.
Apakah sebuah pertanda untuknya? Atau ada hal lain? Tetapi mengapa semakin lama ia menunggu balasan pesan tersebut, maka ia akan semakin di landa keresahan dalam hatinya.
Tak mau menunggu terlalu lama lagi, Nara akhirnya mencoba menelfon Nate dengan harapan saudara kembarnya akan langsung mengangkat telefonnya.
Namun ...
Di luar dugaan, telefon yang di harapkan di angkat oleh Nate tak terjadi!