Dorrr
Brakkk
"Ugh. Sesuai dugaan ku, dia tidak akan menembak kepalaku. Aku harus cepat bergerak, kalau terlalu lama dia pasti akan terlebih dahulu turun dari crane itu."
Elisio terbaring sejenak, sembari menahan rasa panas yang menjalar ke bagian perut dan dadanya yang ditembak oleh Edrick.
Elisio meringis, namun dia tidak bergerak untuk sejenak. Dia berpura-pura telah mati. Setelah ditembak oleh Edrick, Elisio sengaja menjatuhkan diri ke sisi gedung yang tak jauh dari crane tersebut.
Hal itu sudah Elisio perhitungkan sebelum dia naik ke atas crane itu.
"Sakit sekali, padahal sudah pakai baju lapis," ucap Elisio dengan lirih. Dia tidak ingin suaranya menggema di tempat itu dan ada yang mendengar ucapannya tersebut.
Elisio kemudian berdiri perlahan, dia melihat sisi ruang kendali crane tersebut. Cukup jauh dari dirinya, namun dia juga tidak berniat untuk langsung ke situ. Sebab, ada bawahan Edrick yang juga bertarung dengan bawahan Elisio pada saat itu.