"Anakku akan sangat senang memiliki bibi seperti dirimu," ujar Alyosha. "Kau mau melihat-lihat barang yang Elisio beli? aku penasaran apa saja yang dibeli oleh si bodoh itu."
Kin mengangguk, dia kemudian mengikuti Alyosha yang melihat-lihat semua perlengkapan yang dibeli Elisio tersebut sembari menyusun barang-barang kecil lainnya. Elisio bahkan sampai membelikan pernak-pernik hiasan ruangan yang detail dan rumit untuk menambah suasana indah dan menggemaskan di ruangan bayi itu.
"Kekasih mu itu baik-baik saja, dia mungkin
hanya terkilir, atau paling tidak hanya patah tulang ringan dan terkena luka bakar tingkat satu." Alyosha meletakkan ponselnya dan duduk dengan tenang, seakan-akan dia tidak mengetahui sebuah kabar yang mengejutkan sama sekali.
Kin ternganga, dengan mudahnya Alyosha menjelaskan kondisi Elisio seperti tengah menjelaskan presentasi tentang peningkatan keuntungan perusahaan.