"Kau mau makan? atau mau ke toilet? di ujung kamar itu ada toilet, kau bisa menggunakan yang di situ," ujar Olivia. Entah karena kecelakaan tadi atau tidak, tapi sekarang otaknya mulai lebih lamban dalam memikirkan sesuatu.
"Tidak, bukan itu maksudku." Griselda menunduk sejenak, dia berusaha untuk membuat dirinya yakin dan siap mengatakan hal ini. "Aku rasa kita sudah seharusnya berpisah. Aku menjalani kehidupan ku sendiri dan kau menjalani kehidupan mu sendiri. Kau tidak akan pernah bahagia bila terus bersama ku. Aku hanyalah beban dan akan terus menyusahkan mu. Kau bisa bekerja bersama wanita itu dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dan aku akan menenangkan diriku sendiri dan melakukan petualangan. Itu akan sangat menyenangkan, tapi bukan berarti aku senang berpisah dengan mu. Tapi aku yakin suatu saat nanti kita akan bertemu lagi, entah kapan dan dimana. Tapi jangan pernah lupakan aku. Aku harap kau selalu mengingat ku sebagai sahabatmu."