"Ku mohon, lebih kuat lagi. Lebih cepat lagi." Olivia terus menyeret kakinya, namun dia merasa heran karena kakinya terasa berat.
"Mau kemana kau?! kau harus menolongku! kalau aku tidak bisa hidup, maka kau juga tidak bisa selamat!"
Olivia menjerit, dia ketakutan sekali. Wanita itu sudah bersimbah darah. Banyak serpihan kaca yang mengenai kulitnya. Olivia semakin ketakutan, dia berusaha melepaskan kakinya dari pegangan tangan wanita itu.
"Kyaaaaa!!! lepaskan kakiku!!!"
Olivia menghentakkan kakinya, dia menggerakkan kakinya sedemikian rupa agar terlepas dari pegangan wanita itu.
Kini Olivia tidak hanya melawan waktu, namun juga wanita itu. Kakinya dipegangi dengan erat oleh wanita tersebut sehingga Olivia tidak bisa bergerak. Olivia hanya bisa meronta-ronta dan menangis sambil mencoba melepaskan kakinya.