Chereads / my heavenly artifact fell to earth / Chapter 3 - Tubuh elemen petir

Chapter 3 - Tubuh elemen petir

di gang yang gelap seorang pria botak merapikan bajunya yang lusuh sambil melihat tubuh anak remaja tergeletak tidak sadarkan diri "dasar anak lemah sekarang kamu meninggal begitu saja?" "tidak berguna!"

pria itu lantas meninggalkan anak itu tidak peduli lagi akan keadaannya

tiba-tiba anak itu bangkit dari jalan dan memandang pria itu dengan marah walaupun tubuhnya babak belur tidak ada rasa takut dimatanya "tunggu paman" "apa kamu melupakan sesuatu?"

"apa?" pria itu berbalik dan melihat anak itu bangkit dengan tatapan jijik sekali lagi "boleh juga kamu nak" "tapi keberuntungan kamu habis disini!"

dengan berlari sekuat tenaga pria itu mendekati sirius dan mulai mengepalkan tangannya lagi

dengan melihat pria itu mendekat sirius tidak bergeming dari tempat itu

"sekarang matilah kamu bocah!" dengan tinjunya melesat cepat ke arah muka sirius

jika pukulan ini mengenai wajahnya lagi maka sirius akan terpental jauh dengan tubuhnya yang kurus serta tubuhnya yang babak belur akan membuat dirinya meninggal sekali lagi

"jangan harap kamu bisa membunuhku!" sirius mulai menggerakkan badannya menghindari pukulan itu dari seper kian detik

tinju itu mulai melesat melewati wajahnya

"apa?" pria itu terkejut atas perlawanan sirius yang sudah menghindari pukulannya dengan mudah

melihat ini sirius menurunkan badannya dan melesat melewati pria itu lalu berinisiatif mengambil pedang pendek yang di gantung pria itu dari belakang

dengan terkejut pria botak itu mulai memutar badannya "mau kemana kamu bocah?"

"mau kemana?" "aku tidak akan pergi kemanapun"

dengan cepat sirius mengambil pedang pendek itu lalu mengarahkannya keatas

"pergilah ke neraka!"

peng

baju pira itu terbelah dan luka dibelakang pria itu terbentuk kekuatan terakhir sirius mendorong dia jatuh ketempat pembuangan air di sekitar situ

dengan pria itu jatuh ke gorong-gorong itu menghemat sedikit tenaga sirius yang terlihat sudah tak berdaya

bruk sirius jatuh ke tanah sambil berjongkok kewalahan itu nyaris saja pikir sirius

"sayang sekali seluruh kekuatan surgawi aku sudah menghilang semua"

"badan ini sungguh sungguh diberkahi surga" "mungkinkah ini yang barusan membuat pria itu terdorong?" sambil tersenyum jelek dan melihat seluruh badannya sirius merasa pilihannya kali ini sungguh beruntung

bukannya kecewa atau kesal sirius malah menganggap tubuh ini yang terbaik karena setelah dia merasakan aliran energi sihir ditubuhnya terdapat elemen petir yang akrab dengan kenalannya.

elemen petir ini sangat langka karena elemen petir di dalam tubuhnya sudah ada sejak dia lahir walaupun itu masih sedikit itu bisa dikembangkan nanti.

sirius tahu mahluk bumi jika ingin memiliki tubuh elemen harus lewat perantara luar seperti batu sihir

mereka yang tidak memiliki elemen sihir dari bayi harus menyerap batu sihir di umur 15 tahun di tempat khusus dengan 4 pilihan elemen yang cocok dengan tubuhnya bisa mereka serap

"jika guru tau anak ini memiliki tubuh dengan energi petir yang sama dengan miliknya dia pasti akan mengambilnya sebagai murid percobaan"

"sayang sekali dia bukan elemen cahaya seperti aku dulu" sambil menghembuskan nafas mengingat kembali sirius mulai bangkit mengambil tas kulit yang ditaruh dipojok gang oleh pria itu.

"semoga ada obat-obatan yang bisa mengobati luka aku" sambil membuka tas itu sirius tau dia harus cepat-cepat di obati jika ingin bertahan di bumi.

"tidak ada?" "sungguh tidak bisa dipercaya!" di bumi tidak bisa mengobati luka seketika sungguh payah sekali

"sepertinya aku harus pergi ketempat dimana manusia membeli obat itu" menjarah semua isi di tasnya

"maaf sirius bumi aku menggunakan tubuhmu ini untuk mencuri harta pria itu" "tapi jika aku tidak melakukannya aku tidak akan bisa membalaskan dendam kerajaanmu dan keluargamu" sambil meletakan batu dan berjongkok sirius berdoa semoga arwahnya tenang di sana.

"baiklah sepertinya ini cukup" perlahan sirius meninggalkan gang itu

sirius dari star servent melihat kenangan yang terus tumbuh dari awal dia mengambil tubuh ini dan perlahan berkurang terus sampai otaknya sakit yang tidak tertahankan

"akhirnya kenangan memori dia sudah selesai jika roh aku bukan kelas surgawi pasti tidak akan sadar untuk beberapa bulan" memikirkannya saja membuat aku takut mari kita lupakan itu

sirius melihat perajurit yang berdiri di depannya dengan wajah cuek di wajahnya dan mulai mendekatinya

"halo pak saya baru disini bisakah anda membantu saya?"

"langsung ke inti nak aku tau kalian ada maunya cepat katakan" dengan acuh perajurit itu melihat sirius dengan wajah jijik

manusia di bumi sungguh lancang semua kah? mereka tidak menghargai manusia yang lain? "aku cuma ingin tau di mana tempat jual obat pak"

"maaf tapi apa kamu punya uang nak?" "atau kamu ingin mencuri obat ya?" dengan membelai jenggotnya perajurit itu mulai curiga kepada sirius

mengetahui ini sirius langsung pergi dari perajurit itu "aku tau dia akan mempermainkan aku"

setelah mencari beberapa waktu sirius akhirnya ketemu dengan apa yang dia mau

mengetahui dirinya akan di usir dari tempat itu jika dia menggunakan baju jelek sirius bergegas kesamping yang bersebelahan dengan toko baju

"uang pria itu sungguh sedikit" "apakah daerah ini lagi berperang?" setelah sirius membeli baju yang bisa dia gunakan.

"semoga ini cukup luka ini semakin sakit tiap aku menggerakkan tubuhku"

ketika sirius mulai masuk ke kedai obat dia melihat sedikit sekali obat yang ada di tiap rak toko

sudah aku duga pasti daerah sini lagi berperang dan juga ini kesempatan untuknya "permisi tuan saya ingin mencari kerja disini" "saya lihat obat disini cuma ada beberapa bisa kah aku membantu tuan mencari tumbuhan?" tegas sirius mengharapkan ini jika tidak berhasil maka dia akan mencari cara lain

"oh anak kecil sudah pergi sana jangan mengganggu" pelayan pria itu melihat sirius dengan bercanda apa yang dikatakannya lalu mulai mengusirnya.

"tapi..." "baiklah"

"tunggu.." suara merdu dari perempuan yang menghampiri mereka membuat pelayan pria itu menunduk

"begini nyonya" "anak ini mencoba membodohi kami dengan perkataannya yang menggelikan"

perempuan muda terlihat berumur 16 tahun berpenampilan tomboi dan memiliki wajah yang dewasa

"aku tau?" " tapi kenapa kita ga kasih dia kesempatan saja?" melihat tubuh sirius dengan seksama lalu "lihat lukanya pasti dia membutuhkannya dari pada kita"

"tapi nyonya walaupun kita membiarkannya dia pasti akan mati di sana"

"itu tergantung pada keberuntungannya" "hei nak cepat ambil ini"

melihat ini membuat sirius tersenyum pahit karena dia tau keberuntungan itu adalah hasil kekuatan juga

"baik bos akan aku cari bahan ini" dengan mendapatkan apa yang dia inginkan sirius bergegas pergi dari toko itu dan menuju ke gerbang arah selatan.