Saat ini iwik sedikit merasa lega melihat ela makan walau hanya 2 sendok. Setidaknya perutnya tidak terlalu kosong dalam tangisan pikir iwik.
''Beibh, sabar ya. Setiap luka yang kamu terima adalah bentuk kasih sayang Allah kepadamu. Allah mau kasih liat bahwa dia bukan yang terbaik'' ucap iwik menenangkan sambil memeluk sahabatnya.
Ela menangis dan melepas pelukan sahabatnya dengan sedikit kasar sambil mengeluh ''tapi kenapa ujiannya seberat ini. hatiku sangat terluka seperti akan di bunuh secara perlahan. Kamu enggak tau bagaimana posisiku sekarang, karena kamu enggak ngerasain'' timpal ela dengan sedikit ketus sambil menangis.
iwik terdiam mencoba untuk memahami keadaan sahabatnya, dia tidak mau membalas dengan perkataan yang akan semakin menekan perasaan ela. Dengan tenang, iwik memeluk sahabatnya dan mengungkapkan rasa sayangnya dengan tulus ''Beibh, i am here for you. Akan selalu ada, jika ingin menangis, menangislah akan ku dengarkan tangisanmu. Jika kamu ingin marah, marahlah, akan ku terima cacianmu. Karena engkau bukan sekedar sahabatku, tetapi sudah menjadi saudariku. Jadi setidaknya, aku sedikit bisa merasakan sakit yang kamu rasakan''.
Dengan membalas pelukan hangat sahabatnya, ela yang mendengar perkataan itu semakin mengeluarkan suara tangis yang lebih besar. Ternyata masih ada yang sabar menghadapi dan menemaninya saat terpuruk.
---------------------------------------------------------------------------
Saat ini ela sangat terpuruk di tinggal menikah pas lagi sayang-sayangnya. Menangis adalah jalan ninja untuk meluapkan setiap sakit yang di rasakan. Makan tidak terurus, minumpun di lakukan kalau sudah berada di ambang kehausan.
Ela membuka Hapenya, melihat galery. Semakin dia scroll ke atas dan bawah dia semakin sakit, batin terasa sesak. lagi-lagi air mata terus membasahi pipinya tanpa henti.
Ela tetap saja melihat kenangan-kenangan Indah bersama ali dulu, membuka galery foto dan menatapnya lama semakin membuat ela sakit. Dia terus-terusan menangis dan terjatuh ke dalam lubang kenangan yang menyesakkan. Sampai ibadahnya tidak terlaksana, dan sekedar berdzikir pun dia lupa. Seolah-olah sakitnya hal yang utama saat ini.
''Aku lelah. tuhan, kenapa engkau memberikan cobaan seperti ini. Kenapa dia meninggalkanku saat sayang-sayangnya. Sekarang aku harus bagaimana tuhan'' teriak ela melepas sesak di dadanya.
---------------------------------------------------------------------------
Sementara itu. Ali yang sedang berada dalam mahligai cinta menjadi sepasang kekasih halal tampak sedang menikmati teh hangat bersama istrinya. Menyeruput perlahan tehnya yang beraroma Melati dan sedikit perbincangan hangat yang menggairahkan. Senyum terukir sumringah di bibir ali tanpa terlihat sakit dalam dirinya. Tetapi tanpa sepengetahuan istrinya dia tetap memikirkan ela. Memikirkan perilakunya yang tiba-tiba menghilang kemudian menikah.
Walau sudah menikah, kenangan-kenangan Indah bersama ela tetap berada dalam bayangannya, karena sejauh ini ela lebih mampu menenangkan hatinya dari pada istri yang berada di depannya sekarang.
Yaaaa kalau berbicara masalah cantik, istri ali lebih cantik dengan bibir yang biasa saja dan mata yang tajam. Tetapi ela jauh lebih manis dan humble dengan senyuman hangat di bibir tipis ela mampu menbuat ali lebih merasa nyaman.
''Dek, Kakak ke kamar mandi dulu ya'' ucap ali kepada istrinya
''Ia, silahkan kak'' Balas istrinya sambil tersenyum hangat kepada suaminya.
Ali berjalan ke kamar mandi sambil membawa hape dan membuka kontak ela dengan niatan untuk menelpon tetapi tidak jadi di lakukannya. Akhirnya dia memutuskan untuk sms dengan kalimat maaf dan rindu. Tanpa berpikir panjang, ali langsung mengirim pesan maaf dan rindu kepada ela.
---------------------------------------------------------------------------