Ali yang mendapatkan pesan dengan notifikasi khusus dari ela meminta izin kepada istrinya untuk ke kamar mandi dengan alasan sakit perut. Istrinya mengiyakan tanpa menaruh rasa curiga. Dengan cepat ali langsung masuk ke dalam kamar mandi dan membuka pesan dari ela. Dia sedikit terkejut dengan pesan singkat ela kali ini.
"Apa dia masih mau berhubungan denganku saat aku menyakitinya seperti ini?" tanya ali dalam hati, "memang aku yang salah sudah meninggalkannya dnegan cara yang kejam tanpa pemberitahuan. Tapi, kalau boleh jujur, aku masih menyayanginya, yanti belum bisa menggantikan posisinya di hatiku" lanjut ali dalam hati. Dia kembali membuka pesan dari ela dan mulai membalasnya.
"Iya dek, aku juga disini masih larut dalam bayangan tentangmu dan kenangan kita dulu. Untuk bertemu, tentunya kita masih bisa melakukan itu karena kakak tetap bekerja disana. Baik-baik ya, besok kalau kakak sudah mulai bekerja kakak hubungi lagi, untuk sementara jangan dulu, kakak blokir nomor adek dulu ya karena sedang bersama yanti. I miss you, dan perlu kamu tau bahwa aku masih mencintaimu". Balas pesan ali dan setelah terkirim langsung memblokir nomor ela.
Setelah membalas pesan dengan kalimat mesra, wajah ali terlihat sumringah seperti ada semangat baru yang dia dapatkan. Dia bercermin dan berkata kepada dirinya "Yaaa aku masih ganteng, cook ela masih sayang kepadaku", sambil tersenyum dan membuka pintu keluar kamar mandi.
"Sayang" ucap ali dengan penuh perhatian memanggil istrinya.
"Iya sayang" jawab istrinya dari luar.
"Sekarang kita makan apa?" tanya ali sambil duduk di kursi tempatnya tadi.
"Makan apa aja yang, adek lagi pengen makan rujak biar seger, hehe" balas yanti sambil berjalan menuju ali dan merangkul pundaknya.
Saat pundak ali tersentuh kedua tangan yanti tiba-tiba jantung ali bergetar, darah terasa mengalir begitu cepat, tetapi yang ada dalam bayangan pikirannya wajah mantan kekasihnya ela. Sambil memegang tangan istrinya ali bergumam dalam hati "andai saja ini ela pasti akan terasa lebih bahagia".
Ali dengan perlahan menggenggam tangan istrinya dan membawanya kedepan batasan kaca tempat berdiri kemudian memeluk Yanti dari belakang sambil menikmati pemandangan indah di bulan madu pertamanya.
Yanti yang mendapat perlakuan mesra seperti itu merasa menjadi seperti ratu, di perlakukan lembut dan penuh perhatian oleh sang suami. Melihat pemandangan yang begitu indah membuatnya semakin merasa istimewa. Perlahan, Yanti memegang tangan ali yang melingkar di pinggangnya sambil sedikit merebahkan kepalanya di pundak ali. Yanti kemudian menatap mata suaminya dan memberikan kecupan mesra di pipi ali sambil berkata "kak terimakasih yaa sudah memperlakukanku dengan baik dan membuatku merasa bahagia" bidik yanti di telinga suaminya. Ali tersenyum dan dengan perlahan mencium mesra bibir istrinya sambil berjalan menuju kamar dan merebahkan yanti di atas ranjang. Yanti merasa semakin bahagia melambung jauh ke angkasa dengan perlakuan ali yang terasa begitu mencintainya di dalam hati.
Setelah melewati mahligai rumah tangga di atas ranjang, Ali berbisik ke telinga istirnya dengan mesra "i love you" sambil mengecup pipinya. Terasa semakin terbang, yanti pun membalas dengan perlakuan yang sama kepada Ali yang terlihat ekspresinya biasa saja tanpa ada getaran melambung jauh dalam mahligai rumah tangga.