Goresan 42; Kepura-puraan
----
Sandyakala merasakan ada sesuatu yang aneh, pada sosok Arunika dibelakangnya. Gadis itu terus menegelamkan wajahnya dibalik lipatan tangan, padahal bel masuk sudah berbunyi.
Laki-laki itu berbalik dan menatap sosok Arunika yang sama sekali tidak bergerak, padahal yang melihat kearahnya adalah Sandyakla loh.
Sandyakala mengelurkan tangannya, memegang dahi gadis itu dan benar saja, panas. Jangan bilang Arunika pingsan.
"Arunika.." Sandyakala sedikit menguncang bahu Arunika, namun sayang gadis itu sama sekali tidak merespon apapun.
Farah yang sedang sibuk membaca buku, melihat kearah Sandykala yang mecoba membangunkan Arunika, namun tidak ada respon dari gadis itu. Dan seharusnya gadis itu langsung bangun karena yang membangunkannya adalah Sandykala, mana mungkin juga gadis itu lupa dengan suara Sandyakala?
"Arunika kenapa?" Sandyakala menatap Farah, gadis itu menggeleng tidak tahu.
"Tadi katanya sih ngantuk."