Setelah selesai meyakinkan Arunika gadis itu tertidur disamping Alterio, entah sudah beberapa kalinya gadis kembali tertidur.
Alterio tersenyum simpul dengan kelakuan gadis itu, entah mengapa gadis itu lebih sering tertidur hari ini. Laki-laki itu menatap jam yang sudah menunjuk angka enam sore, ia bahkan baru menyelesaikan satu proyek yang harus laki-laki itu selesaikan.
Juga tadi ia mengehentikan pekerjaannya karena harus membawakan selimut, untuk gadis yang tertidur disebelah nya itu. Karena udara begitu dingin, diluar bahkan mampu membuat gadis itu sedikit mengigil karena suhu udara yang begitu tinggi.
Ah iya, Alterio baru ingat jika gadis itu harus pulang karena ia akan mengadakan pesta piyama dengan Denandra dan Farah. Alterio tersenyum kala ia tahu jika Arunika sudah mau membuka pintu supaya orang lain bisa dekat dengannya, meski begitu Alterio akan selalu menjaga Arunika.
Setidaknya, gadis itu tidak merasakan sendirian, iya tentu saja.