Arunika melangkahkan kakinya masuk kedalam tokoh, mencari keberadaan Alterio namun sayangnya ia tidak langsung mudah menemukan laki-laki itu. Hingga, akhirnya ia harus mencari keberadaan Alterio yang entah ada dimana.
"Alerio!" Panggilan dari arah belakang laki-laki itu, membuat Alerio berbalik dan mengerutkan dahinya kala melihat Arunika dengan nafas yang sedikit tersenggal, apakah gadis itu habis lari maraton?
"Kenapa lo?"
"Alterio."
"Hah?"
"Alterio mana?"
Ah ternyata Arunika sedang mencari kembarannya itu, masa ditempat yang sama saja gadis itu kesulitan mencari Alterio.
"Kasir," ujar Alerio.
"Tadi dia bil-" belum Alerio melanjutkan perkataanya, Arunika sudah terlebih dahulu berjalan meninggalkan Alerio membuat laki-laki itu mendengus sebal.
"Untung gue sabar, cakep dan rajin menabung." Alerio menyugar rambutnya dan mulai melangkahkan kakinya menuju Zidan.