Chereads / KAZAM / Chapter 2 - KAZAM (bagian kedua)

Chapter 2 - KAZAM (bagian kedua)

Alex dan dominggus adalah sahabat kecil saat di kampungnya, mereka tumbuh bersama, dominggus lebih tua 3 tahun dibandingkan Alex, dominggus telat masuk sekolah dibandingkan dengan Alex, sehingga walau dominggus lebih tua, namun mereka adalah teman sekelas saat di SD.

Saat masuk SMP, dominggus ikut merantau bersama pamannya ke pulau Jawa, sedangkan Alex melanjutkan SMP di kampung, beberapa tahun merantau, dominggus sempat pulang kampung, penampilan dominggus terlihat sangat gaya, Alex mendengar rumor kalo sahabatnya itu menjadi preman di salah satu kota di pulau Jawa.

Alex tak pernah mencampuri urusan pribadi sahabatnya itu, begitupula dominggus, saat pulang kampung, dominggus mengajak sahabatnya itu berjalan-jalan ke kota, mentraktir sahabatnya itu berbagai makanan yang enak, begitu royal dominggus dengan sahabatnya itu, tak jarang dominggus mengirimkan berbagai barang seperti sepatu ataupun pakaian model kekinian untuk sahabatnya di kampung.

Menjelang Alex lulus SMA, dominggus sudah jarang pulang, hubungan komunikasi Alex dan dominggus perlahan mulai jarang hingga akhirnya Alex tak pernah lagi mendengar kabar sahabatnya itu, orang tua dominggus di kampung sudah tak ada, sehingga tak ada tempat bagi Alex untuk bertanya kabar sahabatnya itu.

Lulus SMA, Alex mendaftar untuk menjadi prajurit TNI, menjadi tentara adalah impiannya sejak kecil, setelah melalui berbagai tes akhirnya Alex muda di terima untuk mengikuti pendidikan prajurit TNI di surabaya. 6 bulan mengikuti pendidikan akhirnya Alex menjadi prajurit angkatan laut dengan pangkat Prada.

Melihat kemampuan fisik Alex diatas rata-rata, Alex direkomendasikan untuk mengikuti test penerimaan prajurit elit angkatan laut yang dikenal dengan DENJAKA, tidak mudah untuk bisa menjadi anggota satuan elite tersebut, berbagai test berat harus dikutinya, hasil tempaan alam membuat Alex bisa melewati tahapan-tahapan test yang disyaratkan, hingga akhirnya Alex resmi menjadi salah satu personil kesatuan elite yang sangat dibanggakan negeri ini.

Berbagai pendidikan berat harus dijalani oleh Alex, dari mulai survival hingga kemampuan melumpuhkan, dengan tekad yang kuat ditunjang fisik yang tangguh, Alex telah melewati semua itu dengan baik.

Misi pertamanya sebagai prajurit eite adalah membebaskan kapal Indonesia yang disandera oleh perampok somalia, bersama puluhan prajurit pilihan dari berbagai kesatuan Alex berangkat mengemban misi yang cukup berbahaya.

Misi yang mereka jalani berakhir sukses tanpa ada korban dari pihak prajurit, sedangkan seluruh perompak berhasil dilumpuhkan dalam keadaan tewas, keberhasilan prajurit TNI itu menimbulkan kehebohan, berbagai kantor berita luar negeri memberitakan keberhasilan itu di headline mereka, dengan peralatan minim para prajurit pilihan itu berhasil menewaskan seluruh perampok, bandingkan dengan angkatan bersenjata negara maju yang harus mengerahkan peralatan canggihnya untuk hal sama.

Dalam misi itu, Alex berkenalan dengan heru, salah seorang prajurit yang ikut dalam misi tersebut, hubungan mereka semakin akrab, keduanya menjadi sahabat baik dalam lingkungan kerja mereka, hingga suatu saat terjadi peristiwa yang membalikkan seluruh hidup Alex.

***

Alex begitu terkejut saat mendengar kabar Heru tewas akibat sabetan clurit di lehernya, Alex tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, bergegas dia menuju ke rumah sakit tempat jenazah Heru berada.

Langkah Alex terhenti di sebuah ruangan, dia melihat istri heru yang baru melahirkan menjerit menangis histeris di depan jenazah suaminya, beberapa keluarga mencoba menenangkan perempuan itu.

Tak terasa air mata Alex menetes jatuh, teringat pertemuan terakhirnya dengan heru seminggu lalu, Heru begitu bahagia bercerita tentang kelahiran putra pertamanya, Alex meneruskan langkahnya menuju jenazah sahabatnya yang telah terbujur kaku, dengan sikap sempurna Alex memberikan hormat kepada sahabatnya itu, air mata jatuh deras membasahi pipinya.

Dewi, istri heru berhambur kearahnya, mengguncang-guncangkan tubuh Alex yang terdiam, "mas Alex siapa yang bunuh suamiku, mas Alex siapa yang bunuh suamiku." Perempuan itu begitu histeris, Alex hanya diam, dia sendiri tak mengetahui kronologi peristiwa yang menimpa sahabatnya itu.

Menurut informasi resmi dari pihak kepolisian, heru terlibat pertengkaran dengan preman, dugaan sementara pemicunya akibat parkir, dari tayangan CCTV didepan sebuah klub malam, terlihat heru dikerumuni oleh beberapa orang, kemudian mereka terlibat perkelahian, heru dikeroyok oleh orang-orang tersebut, salah satu dari mereka mengeluarkan clurit dan menyabetkan ke leher Heru hingga tewas.

Dua minggu setelah peristiwa itu, seluruh pelaku berhasil diringkus oleh pihak kepolisian, Alex berkunjung ke kantor polisi untuk melihat secara langsung para pengeroyok Heru, namun Alex merasa ada sesuatu yang janggal dengan semua ini.

Kenapa heru datang ke klub malam, sepengetahuan Alex, sahabatnya itu tak pernah pergi ke tempat-tempat seperti itu, lalu apa pemicu pertengkaran yang melibatkan heru dengan beberapa pria seperti terekam di CCTV, benarkah karena parkir? Rasanya itu bukan Heru, Alex sangat mengenal Heru, dia tak mau ribut karena hal sepele. Rasanya semua kronologi ini sangat janggal bagi prajurit terlatih seperti Alex.

Dalam kesatuannya Alex sangat menonjol dalam kemampuan intilijen dan strategi, hanya karena pangkatnya yang rendah, dia tak bisa jadi komandan tugas, namun semua tahu kalau dia selalu memberikan ide bagus saat rapat operasi.

Alex kemudian mengajukan cuti, pada atasannya Alex beralasan ingin menenangkan diri atas duka kehilangan sahabatnya, namun sesungguhnya Alex ingin menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, dia ingin nama baik sahabatnya itu bisa pulih, karena berkat CCTV itu, publik banyak menilai negatif terhadap almarhum Heru.

Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, akhirnya Alex menemukan fakta sebenarnya yang terjadi dengan sahabatnya itu, bermula saat heru pulang dari membeli pampers untuk bayinya, motor yang dikendarainya diserempet oleh sebuah mobil, heru terlibat cekcok dengan pengemudi mobil tersebut, pengemudi mobil malah tancap gas dan dikejar Heru, rupanya mobil itu mengarah ke sebuah klub malam, heru berupaya meminta pertanggung jawaban pemilik mobil tersebut, namun rupanya pengemudi mobil membawa beberapa preman dari dalam klub malam untuk mengeroyok heru, hingga akhirnya heru harus meregang nyawa malam itu, meninggalkan seorang bayi lucu dan istri yang baru melahirkan.

Alex menemukan siapa pengemudi mobil tersebut, rupanya pengemudi mobil adalah putra seorang petinggi di negeri ini, Alex mengambil kesimpulan, otak pelaku sebenarnya sengaja di tutupi untuk melindungi putra petinggi dari jeratan hukum.

Alex tadinya ingin menyampaikan temuannya ini pada aparat yang berwenang, namun kemudian dia sadar ada oknum aparat yang sengaja melindungi putra petinggi itu, Alex merasa dia harus memberikan keadilan bagi sahabatnya dengan caranya sendiri.

Setelah melakukan pengintaian beberapa hari, Alex mulai mengatur strategi untuk menculik R, otak pelaku yang mengakibatkan peristiwa pembunuhan itu terjadi, tanpa kesulitan berarti dan dengan kemampuan yang dimilikinya, Alex berhasil membawa R ke sebuah gudang di tempat yang antah berantah.

Disana sang pelaku yang masih berusia muda mengaku kalau memang dia terlibat pertengkaran dengan Heru, dan dia juga mengaku kalau dia yang memerintahkan para preman itu untuk mengeroyok Heru, R begitu ketakutan menghadapi Alex yang sedang marah, dia memohon-mohon maaf sampai kencing di celana.

Alex mengambil sebuah pil dari sakunya, dipaksanya pemuda itu untuk menelan pil tersebut, konon pil tersebut berguna untuk mematikan hasrat seks bagi yang menelannya, di beberapa negara Afrika, pil tersebut digunakan untuk hewan agar berhenti berkembang biak. Dengan kata lain selamanya kontol R tak akan bisa ngaceng, bagi Alex hukuman itu cukup setimpal daripada dibunuh, dengan cara itu siksanya akan lebih lama, apa lagi yang lebih menyiksa bagi seorang lelaki jika tak bisa ngaceng lagi.

Selain itu, Alex juga merobek jaringan syaraf lidah R, sehingga tidak hanya membuat R tak mampu bicara dengan baik, tapi juga membuat R tak mampu merasakan rasa makanan di mulutnya untuk selamanya, setelah melakukan semua itu, untuk kenangan terakhir, Alex menghajar mulut R, hingga beberapa gigi R tanggal, setelah dirasakan hukuman untuk R telah cukup, Alex mengantarkan R pulang dalam keadaan yang sudah memprihatinkan, tak bisa ngaceng, tak bisa bicara normal, tak bisa merasakan makanan, rasanya kematian lebih baik dari semua itu.

Beberapa hari kemudian Alex ditangkap untuk mempertangung-jawabkan perbuatannya, memang Alex sudah mempersiapkan semua itu, dalam persidangan militer selama berminggu-minggu, oditur Militer memberikan vonis bagi Alex yaitu dipecat dengan tidak hormat sebagai prajurit TNI, dan hukuman penjara selama 3 Tahun. Pertimbangan hakim karena terdakwa Alex tidak menyesali perbuatannya.

Alex merasa kecewa dengan negeri ini, dia dan heru telah mempertaruhkan nyawanya untuk membela kepentingan dan kehormatan bangsa, namun apa balasannya, bahkan keadilan tak ada untuk sahabatnya itu, hukum malah dipermainkan oleh aparat yang seharusnya menegakkan hukum.

Tiga tahun menjalani hukuman, Alex kemudian bebas, saat bebas ,dia mendapat kabar adik bungsunya tewas disergap Polisi, Alex tak tahu kalau adiknya adalah seorang bajingan, dia telah dibutakan oleh dendam akibat kematian sahabatnya, kesannya terhadap aparat polisi telah begitu buruk, sehingga walau polisi telah bertindak sesuai hukum, namun dimatanya tetap Alex merasa aparat polisi telah sewenang-wenang.

Saat dilarang menemui jenazah adiknya di rumah sakit, Alex begitu kesal, sorot matanya berkilat dendam terhadap aparat disana, dia mencoba memprovokasi petugas dengan membuang ludah sembarangan, namun Alex juga tak ingin gegabah, dia baru saja keluar dari penjara, dan tak ingin dipenjara lagi secepat ini.

Alex kemudian berusaha mencari informasi apa penyebab polisi mencari adiknya, Alex berhasil menemui teman adiknya yang juga merupakan tetangganya di kampung, dari teman adiknya itu Alex mengetahui kalau kesalahan adiknya adalah memperkosa seorang wanita, Alex begitu terpukul mendapati kenyataan adiknya seorang bajingan, namun bagaimanapun Max adalah adik bungsu satu-satunya.

Alex mempersiapkan pemakaman Max, dana untuk pemakaman max berasal dari bos max dari jakarta, disanalah awal mula Alex bertemu kembali dengan dominggus, ternyata bos dari jakarta yang dimaksud adalah dominggus.

Walau sudah lama tak bertemu, keduanya tak pernah lupa satu sama lain, kedua sahabat itu saling berpelukan tak menyangka bisa bertemu kembali, dominggus sendiri tak menyangka kalau maxi adalah adik dari Alex, seperti sudah dijanjikan, segala biaya pemakaman Max ditanggung sepenuhnya oleh dominggus.

Dominggus kemudian memberikan Alex posisi sebagai pimpinan baru kelompok mereka di surabaya, dominggus tak pernah tahu kalau Alex adalah mantan prajurut khusus TNI, dia mengangkat Alex sebagai pimpinan karena mengingat persahabatan mereka sejak kecil.

Setelah Alex menjadi pimpinan kelompok dominggus di surabaya, nama kelompoknya semakin berkibar, tak sulit bagi mantan prajurit seperti Alex mengatasi para kelompok pesaingnya, dengan kemampuan intilijen dan strategi lapangan yang mumpuni, Alex berhasil membawa kelompoknya menguasai hampir 80% lahan parkir di kota ini.

***

Tiga tahun setelah kematian Frans, dominggus mengajak Alex ke Jakarta, rencananya dominggus akan menjadikan Alex tangan kanannya di jakarta, kebetulan saat itu kelompok dominggus sedang bertikai dengan kelompok makasar yang dipimpin daeng husin.

Pertikaian itu dipicu karena kelompok daeng husin yang mengusai belahan utara jakarta, kerap kali menganggu proyek milik bos Erik, sehingga membuat domingus naik pitam, kelompok domingus kemudian menyerang kelompok daeng husin yang sedang berada di acara dangdutan, dari serangan itu beberapa anggota daeng husin terluka parah dan harus dirawat di rumah sakit.

Saat Alex sedang berbincang santai dengan dominggus dikediaman mewah dominggus, tiba-tiba kelompok daeng Husin datang menyerang mereka, tentu saja kelompok dominggus tak tinggal diam, khususnya Alex yang dengan mudah melumpuhkan beberapa orang yang mengeroyoknya, tiba-tiba Alex melihat dominggus dalam bahaya, daeng husin yang ikut dalam penyerbuan itu, menghunuskan sebuah badik ke tubuh dominggus yang sedang bertarung dengan lawannya, secepat kilat, Alex melompat dan menendang pisau ditangan daeng husin, pisau itu terlepas dari genggaman daeng husin, dominggus dan daeng husin sedikit terkejut dengan ketrampilan beladiri Alex.

Alex menghajar daeng husin bertubi-tubi di wajah, beberapa anak buah daeng husin yang mencoba menolong berhasil di halau oleh anak buah dominggus yang semakin banyak berdatangan, mereka sibuk saling baku hantam, hingga tak melihat lagi Alex yang begitu kesetanan menghajar kepala daeng husin yang sudah terkulai lemah.

Akhirnya anak buah daeng husin kocar kacir meninggalkan rumah dominggus, saat anak buahnya hendak mengejar, dominggus melarang mereka, dominggus menoleh ke arah Alex yang masih sibuk memukuli daeng husin yang sudah tak melawan, darah mengalir dari hidung dan telinga daeng husin, dominggus sampai bersusah payah menghentikan Alex yang tengah kesetanan.

Suara sirene mobil polisi meraung-raung mendekat, sejumlah polisi berlompatan turun mengamankan beberapa orang yang masih ada disana, termasuk Alex dan dominggus, mata Alex berkilat penuh dendam kepada aparat berbaju coklat tersebut, tangannya mengepal gemetar, namun dia tak ingin gegabah, begitupula dominggus, mereka semua pasrah digelandang oleh polisi ke mobil.

Polisi membawa jenazah daeng husin yang berlumuran darah, polisi juga melakukan penyelidikan ditempat, untuk menemukan bukti-bukti yang tercecer yang bisa digunakan untuk menjerat siapa yang bersalah.

Dari pemeriksaan saksi dan CCTV, Alex ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan daeng husin, sedangkan dominggus dinyatakan sebagai korban serangan dari pihak daeng husin, beberapa bulan setelah penangkapan, akhirnya pengadilan memberikan vonis bagi Alex 6 tahun penjara, pertimbangan yang meringankan bahwa tersangka dalam kapasitasnya membela diri, sedangkan yang memberatkan, tersangka pernah dipenjara sebelumnya dengan kasus penganiayaan.

Begitulah akhirnya Alex harus menjalani 6 tahun penjara, namun berkat kelakuan baiknya selama dipenjara, Alex hanya menjalani hukumannya selama 4 tahun.

***

Mobil dominggus memasuki kawasan eks dermaga peti kemas, di sebuah tempat, mobil dominggus berhenti, dari dalam mobil dominggus melihat sosok yang ingin dijumpainya, dominggus tersenyum melihat Alex yang sedang berdiri menunggunya, Alex datang bersama 4 orang lainnya, yang semuanya adalah anak buah dominggus.

"Lasuuuuuuuuuuuuuuu." Teriak dominggus pada sahabatnya itu, dominggus berjalan cepat menghampiri sahabatnya yang telah menyelamatkan nyawanya 4 tahun lalu. Alexpun ikut menghampiri Dominggus, kedua berpelukan erat, walau berwajah garang, namun dominggus sedikit terisak dalam pelukan sahabatnya, Alex hanya tersenyum menepuk-nepuk pundak sahabatnya.

"Baik-baik kah kamu lex?" tanya Dominggus dengan mata berkaca-kaca

"Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja kawan." Jawab Alex tersenyum lebar.

"Hei Johny sudah kau servis To'o mu ini?" teriak Dominggus pada Johnny.

Johnny mendekat dan berbisik, "sudah aku servis luar dalam bos, sudah ganti oli pula To,o ini."

Dominggus dan Alex tertawa mendengar ucapan johny tadi, "ayo Lex, ikut aku, pasti kau lapar kan." Tanya dominggus, Alex hanya tersenyum, Dominggus kemudian merangkul pundak alex yang dibalas dengan rangkulan Alex dipundak sahabatnya ini, keduanya berjalan beriiringan, terkenang kembali saat mereka berjalan seperti ini menuju sekolah saat SD. Kedua sahabat itu bernyanyi lagu yang mereka nyanyikan setiap berangkat sekolah, keduanya saling menatap dan tertawa.

.....