Rizki melirik gadis di sebelahnya. Matanya dalam, dan dia bertanya dengan nada santai, "Makan bersama malam ini?"
Alis Moni terkulai, dia berdiri dengan kaki ditekuk dengan malas, mengetik dengan jari-jarinya, dan berkata dengan ringan, "Aku sudah ada janji malam ini."
Rizki menarik nafas dengan menyesal, "Oke, kalau begitu lain kali."
Bagaimanapun, akan ada lebih banyak kesempatan bagi mereka untuk bekerja sama di masa depan.
...
Di clubhouse yang megah di pinggiran ibu kota.
Seluruh tempat itu penuh dengan junior dari beberapa keluarga besar di ibu kota, dengan penampilan yang luar biasa. Beberapa orang berkumpul mengelilingi meja untuk bermain mahjong.
Fanto menjatuhkan kartu dengan santai.
"Huh." Haikal tertawa canggung. "Fanto, apakah kamu ingin menghitung berapa banyak kekalahanmu malam ini?"
"Brengsek!" Fanto mengutuk, dia benar-benar ingin mengangkat dan membalikkan meja yang ada dihadapannya itu.
