Pikiran Hendri begitu jelas dan tidak terselubung sehingga orang-orang seperti wanita tua itu tidak akan gagal untuk melihatnya.
Ketika dia masuk, Moni melihat sebuah mobil yang diparkir di depan rumah Jaya. Ini adalah kali kedua untuk melakukan operasi pada wanita tua itu, dia melihat plat nomornya ketika dia pergi.
Mobil Lisa.
Dia juga ada di kediaman Jaya sekarang. Gadis itu setengah menurunkan alisnya, alisnya yang terangkat cukup menghina.
Hendri terus menatap Moni, dan kegilaan gadis itu membuat jantung berdebar-debar. Mendengar kata-kata wanita tua yang menginap untuk makan malam, dia mengalihkan pandangannya, nadanya dingin, "Kamu tidak perlu khawatir tentang makan."
Senyum wanita tua itu sedikit menyipit.
Pria itu meletakkan tangannya dengan santai, dalam postur malas, matanya sedikit jernih. Auranya rendah dan pahit, dengan rasa penindasan yang samar.