"Mama!!! dia jahat!"
"Kamu jahat!"
"Kamu!"
"Kamu!"
Rumah itu terasa seperti di tengah pertandingan, sayangnya ini adalah pertandingan saling mengejek. Di mana anak kembar itu saling tuduh menuduh.
"Papa! Aku benar bukan? Dia yang duluan menarik rambutku!"
Cleo dan Laksa sama-sama saling memandang satu sama lain, menahan rasa jengkel, berisik, dan juga keributan yang mereka harus dengar.
Laksa memijat kepalanya yang selalu berdenyut jika si kembar sudah bertengkar begini. Tak ada yang bisa mengalahkan keributan mereka selain dari masalah kantor yang juga pasti membuat kepalanya meledak.
"Sayang, bisakah kamu membuat mereka diam?" pinta Laksa yang sudah memberikan pandangan memohonnya pada Cleo.
Cleo menggeleng, dia ikut meringis. "Mas tau kan? Kalau denganku mereka pasti akan semakin ribut."
Brak!
Laksa pun menggebrak meja, dia sudah mulai jengkel dengan keributan si kembar perkara hal kecil yang biasa terjadi setiap harinya.