"Ya Rei aku mengerti. Aku bahkan selalu yakin kalau ayah aku pasti bisa sembuh. Tapi aku membutuhkan teman untuk berpikir Rei. Di saat keadaan seperti ini, aku selalu sendirian. Aku hanya mempunyai pelayan Wina. Aku membutuhkan sosok pelindung yang benar-benar mengorbankan hidupnya untuk aku Rei"
"Sintia kamu pasti akan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Tetapi satu kuncinya keyakinan. Tapi jika keyakinan itu tidak ada didalam diri kamu, maka kamu tidak akan pernah bisa mendapatkannya. Meskipun kamu sudah berusaha" Rei memberikan kata-kata motivasi untuk Sintia. Sedangkan ia tidak mengetahui tujuan Sintia yang sebenarnya.
Sintia tersenyum "Aku yakin dan aku percaya kalau aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan" Balas Sintia dengan tatapan yang penuh makna.
Melihat kedua bola mata Sintia yang menatap dirinya seperti itu. Membuat Rei langsung mengalihkan pandangannya, ia tidak mau membalas tatapan Sintia.
"Ya aku mengerti Sintia"
