Rupanya kekesalan nya pun mencuat dan membuatnya hampir kehilangan kendali atas emosi nya.
Bagaimana tidak hal itu membuatnya geram seketika begitu saja.
Serkan tampak kaget juga dan mengepalkan kedua tangannya di ujung kursi.
"Aku sebenarnya belum pernah berpacaran, aku juga sangat kaget ini pertama kalinya bagiku, izinkan aku menarik nafas dulu," Khaira mengeluarkan kata-kata yang diluar nalar, ia tampak tak percaya.
"Jadi?" tanya Denzel kembali.
Khaira mengangguk, " ya, aku mau!"
Dan seketika tepuk tangan mengisi rumah itu, semua anak-anak yang hadir tampak antusias, kecuali Yuan dan Serkan.
Yuan tampak kesal melihat itu, namun ia tidak bereaksi apapun sama sekali, didepannya Khaira dan Denzel sedang mengulum senyum masing-masing.
"Gue gak nyangka, pasangan anak kolomerat dikelas kita, bukankah ini adalah keturunan super bagus?" timpal anak-anak lain.
Serkan mengatur nafasnya, ia lalu pamit lebih dulu dengan alasan ibunya menelpon menyuruhnya segera pulang.