Daun terbang dari timur ke barat mengikuti arah mata angin, tidak ada yang tahu ia akan jatuh di mana.
Bahkan pohon si pemiliknya pun, tidak mengetahui ia terbang ke mana.
Sampai pada akhirnya tanah lah yang tahu.
Denzel seakan mendengar semua percakapan Khaira, yang membuat hatinya semakin kalang kabut.
Serkan yang pendiam itu rupanya menjadi daya tarik paling famous dibandingkan Denzel yang dingin. Para mahasiswi berbondong-bondong mencuri perhatian Serkan, namun ia hanya menyapa mereka dengan ramah.
Denzel rupanya memikirkan sesuatu, ia berniat membalas dendam pada Khaira.
Tiba-tiba saja di kantin, ketika Khaira sedang sendirian Denzel duduk didepannya. "Hai Khai?" ucap Denzel.
Khaira masih ketakutan dengan kejadian sebelumnya, ia berfikir Denzel akan kembali memarahinya seperti tadi yang membuatnya bingung. "Hai, kenapa?" tanya Khaira pelan sekali.
"Maaf ya atas kejadian tadi, gue gak bermaksud begitu, tadi gue cuma lagi kebawa emosi aja,"