Melihat gadis kecil itu tak bisa di tenangkan sedikit pun membuat siapapun kalang kabut karena panik.
Sekaligus mereka tak tega karena sang anak sampai batuk karena terlalu banyak menangis.
Hal itu membuat orang dewasa di sekitar nya inisiatif membawanya ke ruangan lain karena tampaknya ia shock.
Adi menggendong anak itu dan membawanya ke belakang rumah, Kania mengikuti Adi.
Damar tak bisa melangkahkan kakinya sama sekali, ia sungguh ketakutan melihat reaksi putrinya untuk pertama kali, ia tidak pernah melihat seorang anak perempuan menangis, bahkan ketika bayi ia hanya menggendong gadis kecil itu, dan tidak pernah menangis.
Namun kini Khaira menangis histeris begitu melihatnya, itu sangat melukai perasaannya.
"Ayah tidak mau gadis itu pergi lagi, tolong hargai waktu keluarga kami!" Lanjut pak Pratama.
"Ayah, bisakah Ayah menerima serkan sebagai cucu Ayah juga, dia juga memiliki perasaan," ucap Sarah.