Karena ia senang di puji dan menjadikan nya sebuah sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelum nya.
Hal itu membuat ia senang sekali dan berulah.
Ia semakin menjadi-jadi, ia keluar dari kamarnya dengan memegang sebuah buku.
Ia berjalan melewati Rere dan Riri, kemudian duduk di meja ruang tamu dengan menyilang kan kakinya. Pemandangan indah untuk dinikmati kedua asisten rumah tangga itu.
"Re, gak bisa gini den Dimas harus mempertanggungjawabkan ini, perasaan gue meronta-ronta!" Riri mengikut Rere.
"Gue juga tapi kita harus sadar diri," Riri mengingatkan.
Kania merasa perutnya sakit begitu ia bangun tidur, tampak air keluar membasahi kakinya! Ia berteriak sejadi-jadinya, Dimas mendengar teriakan Kakaknya itu, langsung berlari ke lantai dua sampai dia menendang ujung meja dan membuat kakinya terluka, namun ia tak peduli, Rere dan Riri ikut berlari juga.