Sebagai orang tua tentu ia akan membela putranya, namun kali ini ia memang berdiri kokoh di garis depan karena percaya pada sangat putra.
Tak mungkin anaknya melakukan hal seperti ini.
''Iya, jadi tidak usah berpikir macam-macam. Mereka akan segera menikah, saya juga tahu anak saya tidak akan macam-macam. Saya mendidiknya dengan baik, dan calon istrinya juga adalah wanita hebat yang menjaga martabatnya.'' jelas pak Sakseno, seperti mengerti apa yang telah terjadi, padahal dia baru datang. Dan mendengar sedikit prnjelas pak RT.
Ibu-ibu itupun meminta maaf, tapi dengan nada yang tidak iklas. Tapi Khaira entah terlalu baik atau terlalu polos ia hanya langsung memaafkan ibu-ibu itu.
Pak RT pun meninggalkan rumah Khaira di ikuti ibu-ibu itu. Setelah menyelesaikan kesalahpahaman itu.
Khaira mempersilahkan orangtua Aditya masuk kedalam rumahnya. Ia berusaha menghapus airmatanya, walau hidungnya yang memerah juga matanya yang sembab tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.