Namun walaupun badannya bergerak merespon cuaca dingin itu, tidak membuatnya membuka mata.
Adik kekasih nya itu hanya menggelengkan kepalanya karena heran.
Namun tak berani membangunkan nya, karena tidak sopan.
Jika biasanya angin AC yang menggelitik kulitnya, kini angin alami menusuk dingin di telapak kakinya.
Leo memperhatikan Aditya yang tertidur pulas, lalu keluar dari kamarnya untuk sarapan.
"Dek, udah bangun. Sini sarapan dulu kakak udah masak nasi goreng," ucap Khaira, selagi menaruh nasi goreng buatannya di piring.
Leo menghampiri meja makan, lalu menarik kursi dan duduk disana. Siap menyantap sarapannya.
"Dek, kak Adit belum bangun?" tanya Khaira.
Sorot mata Leo berubah, lebih seperti macan yang siap menerkam. Khaira ngeri sekali melihat tingkah adiknya itu, tapi mengingat kejadian semalam, wajar saja Adiknya itu marah.
"Dia meringkuk, kedinginan" jawab Leo.
"Yasudah kamu makan, kakak bangunin kak Adit," Khaira melangkahkan kakinya menuju kamar Leo.