Wanita paruh baya itu bahkan tak bergeming atau melangkahkan kakinya keluar, ia tetap duduk dengan perasaan khawatir di pintu.
Walau begitu ia tetap seorang ibu.
Hening di rumah sakit, menambah iba Khaira kepada ibu Denzel. Karena merasa bersalah akan pernikahan putranya, ibunya itu bahkan tidak memasuki kamar dimana dimana putranya dirawat.
Aditya pulang karena ada urusan yang harus ia kerjakan, Khai memutuskan memasuki kamar Denzel, karena sampai sore pun, Seila yang resmi sebagai istrinya, bahkan tidak menunjukan batang hidung, hanya untuk sekedar menengok lelaki yang resmi menjadi suaminya itu.
Langkah gadis itu mulai mendekat, saat itu Denzel sudah siuman, dan duduk di atas ranjangnya.
Tatapnya tercuri pada wanita yang berjalan mendekatinya. "Hai. gimana sudah baikan?" tanya Khaira, masih berdiri di ujung ranjang.
Denzel Riko kini menatap gadis itu penuh arti. "Mengapa masih disini, Aditya tidak marah?" jawab Denzel.
