Mereka naik ke lantai dua rumahnya menemui sangat Tuan yang tidak lain adalah Ayah dan calon mertuanya itu.
Walau perasaan tidak karuan tiba-tiba hadir di dada mereka.
Ia lalu melangkah mendekat kursi lalu duduk bersama Khaira, tanpa melepaskan genggaman tangan mereka. ''Ada apa kamu kemari?'' tanya pak Sakseno, langsung to the point.
Sikapnya yang dingin itu, langsung disenggol oleh nyonya Keira istrinya.
''Meminta izin pada Mama dan Ayah, untuk menikahi kekasihku!'' jawab aditya, juga langsung pada intinya!
''Bagaimana, jika ayah tidak mengizinkan?'' gertak pak Sakseno!
''Aku akan menjual semua saham PT.HOPE dengan harga dibawah pasar,'' jawab Aditya, langsung membuat wajah pak Sakseno merah padam . Gertakan itu mampu membuat pak Sakseno tidak berkata-kata, mengingat begitu ia sangat mencintai perusahaannya.
Dan kini perusahaan itu sudah atas nama Aditya, sebagai penerus generasi Sakseno.