Entah mengapa hari ini perasaan nya sedikit campur aduk mungkin karena ingatannya yang kembali terpaut.
Ini sebenarnya bukan kali pertama Khai bertemu orangtua Aditya. Dulu mereka pernah bertemu di rumah kakek Aditya.
Tetapi karena Khai yang tidak mengingat siapa pak Sakseno, membuat gadis itu bersikap biasa-biasa saja. Dia berusaha melupakan kenangan pahit itu.
Kini meskipun hati Khaira sudah terpaku lagi pada Aditya. Rasa sakitnya akan perlakuan pak Sakseno, tetap membuat Khaira belum luluh.
"Dit, kenapa kamu gak kabarin Mami kalo kamu sakit?" Panik wanita paruh baya, istri pak Sakseno.
"Tidak apa-apa Mi, Adit baik-baik aja ko." jawab Aditya.
Khaira membuka handuk yang dililitkan dikepalanya. Dia memberikan hormatnya sedikit. "Maaf, saya izin keluar dahulu. Ada urusan" ujar Khai.
Aditya yang menerima signal aneh, langsung mengerti bahwa ini tidak beres.