Entah ada apa dengan emosinya, gadis itu merasa sedikit tak baik-baik saja. Nafasnya sedikit tersenggal.
Dalam mobil yang melaju kencang Khaira merasa sesak di dadanya, tiba-tiba saja tangannya langsung reflek memegang dada.
"Khai, why?" sapa Adi.
Khaira menggeleng, ia hanya membetulkan posisi duduknya.
Adi melihat putrinya itu bernafas dengan susah payah, wajahnya pucat pasi.
"Khai?" panggil Adi, namun Khaira tak menjawab, hanya keringat bercucuran dari kepalanya.
"Pak, ke rumah sakit sekarang!" teriak Adi, supir yang mengendarai mobil mereka langsung menancap gas.
Khaira tak ada pergerakan, namun Adi memastikan gadis itu bernafas dilihat dari ia terus mengerang.
Adi menelpon Kania, wanita itu langsung panik mendengar ucapan Adi.
Setelah sampai di Rumah Sakit, Khaira segera mendapatkan pertolongan. Adi gelisah menunggu didepan kamar perawatan, karena Khaira sedang di cek.