Tampak wajah menyesalnya tak bisa ia sembunyikan lagi, terlihat bahwa ia sangat frustasi.
Ia memegang tangan Adi. "Aku kehilangan kesempatan mempertemukan Khai dengan Ayahnya, apa yang harus aku lakukan, aku bersalah pada keduanya," isakkan tangis Kania terdengar sangat menyayat hati.
"Kan, dia sangat ingin meminta maaf padamu, aku tau ini tidak penting lagi, tapi semua itu adalah kesalahan ku atas keserakahan ku aku membuatnya terpenjara denganku selamanya karena harus menjaga Serkan, dia juga hadir di pernikahan kalian, sesekali ia juga datang melihat Ayah bermain Golf dan dia merindukannya," tambah Sarah.
Pak Pratama tampak terpukul mendengar itu, ia tidak bisa berkata-kata, ia juga menundukan wajahnya, tangisnya pecah saat itu juga, semua orang bersedih.
Khaira berhenti di sebuah halte, dia tidak melanjutkan larinya ataupun pergi ke kampus, tubuhnya tak kuat untuk itu.
Awan hitam seakan menggambarkan perasaannya saat itu juga.