Berita itu tersebar dengan cepat sampai saudaranya tahu dari sekretaris pribadinya.
Ia yang sedang di Jogja pun di hubungi oleh Harry, saat itu juga ia langsung mengajak Kania dan Khaira tanpa pikir panjang, ia memesan penerbangan paling cepat, Kania tampak panik juga ketika mendengar itu, namun Khaira tidak tau apa-apa, bahkan itupun hampir larut malam, dan mereka sehingga Khaira yang sedang tidur terpaksa memakai baju tidurnya dan digendong Adi, Dimas mengantarkan mereka sampai bandara.
Pak Pratama langsung menuju rumah sakit saat itu juga.
Semua orang mengalami kepanikan, dua jam kemudian Adi sampai di Jakarta, mereka lebih dulu ke rumah, dan menidurkan Khaira, karena tidak mungkin membawa gadis kecil itu ke rumah sakit.
Mbok Darmi hampir saja menangis melihat kedatangan Kania, ia tidak menyangka bahwa ia akan bertemu lagi dengan gadis yang dicintai Tuan mudanya itu. Kania juga hampir menangis begitu menyapa wanita paruh baya itu.