Dengan suaranya yang penuh keceriaan gadis kecil itu membicarakan semua ayang ia alami dan lewati di sekolah.
1 Minggu lagi aku mendapat kesempatan mengikuti lomba sebuah puisi, dan itu akan dihadiri banyak orang. "Wah hebat dong anak Mama," Seru Kania.
"Tapi aku tidak yakin Ma, judul nya harus tema seorang Ayah," Lanjut Khaira.
Kania menghentikan senyumnya, Dimas langsung fokus pada Khaira dan menaruh ponselnya.
"Em, Khaira bisa anggap om Ayah! Gimana?" bujuk Dimas.
"Entahlah, aku tidak tau apa bisa membayangkan om dengan wajah Ayahku! Om terlihat terlalu muda untuk laki-laki yang memiliki anak seusiaku," jawaban Khaira membuat Dimas terdiam seribu bahasa, tertampar anak umur 7 tahun.
Kania menatap wajah Adiknya yang berubah pucat, ia benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
Khaira meminum susu yang dibawakan Kania, kemudian gadis cilik itu masuk ke kamar untuk berganti pakaian, ia melihat wajah Khaira yang tidak seceria biasanya.