Kehamilan nya juga bertambah besar ia semakin antusias juga.
Setiap hari ia terus mengajak bicara perut istrinya, dan membuat bi Ijah menggeleng kan kepalanya, sedangkan Rere dan Riri menggigit jari mereka melihat keromantisan Tuan muda dan Nyonya mudanya.
Kania menelpon Dimas untuk datang dan menyuruhnya membeli rujak! Setelah hamil hampir 7 bulan Kania baru kali ini menginginkan rujak, sebelumnya ia belum mengidam apapun kecuali sakit pinggang yang dirasakannya. Malah Damar yang mengidam ingin ini dan itu, yang membuat Kania geleng-geleng kepala adalah ketika Damar ingin mangga malam-malam dan ia segera mencarinya.
Dimas datang ke apartemen Kakaknya. "Kak, ini rujaknya! Susah sekali nyarinya, ini lagi hujan." Jelas Dimas, dan memang benar di luar sedang turun hujan.
Damar yang sedang libur ikut memakan rujak yang ditujukan untuk istrinya itu. "Kak, aku tidak menyangka Kakak akan se gendut ini!" Celetuk Dimas membuat Kania menghentikan suapan rujaknya, lalu melirik Damar.