Akhirnya anak tertuanya itu menjawab pertanyaan sang ayah.
"Iya kami bertemu ketika di Seoul, tapi hanya sebentar karena keesokan harinya aku dan Kania pergi ke pulau Jeju, jadi tak sempat bertemu lagi!" Jawab Damar, mencairkan suasana.
Adi mengambil gelas minum dan menegak air didalamnya.
"Baguslah, ayah harap kalian segera memberi ayah cucu!" Ucap pak Pratama kemudian.
Adi yang sedang minum tersedak, dan membuat nya menyentuh leher, Selin demikian langsung memberikan suaminya itu tisu.
Kania menatap Adi yang salah tingkah begitupun Damar. "Ayah kan sudah tua, ayah sudah ingin bermain bersama cucu,''
"Ayah do'a kan saja, semoga aku dan Kania segera memberi ayah cucu," jawab Damar lagi.
Adi yang mendengar itu, tampak kesal dan mengepalkan tangannya di atas meja makan, hanya Selin yang menyadari itu.
Entah angin dari mana, Selin selalu kesal pada Kania dimanapun gadis itu berada.