Suara yang tidak asing itu sudah di pastikan bahwa ia adalah saudaranya, dan benar saja begitu menoleh ia berdiri di sana.
Ia menoleh dan kaget melihat Adiknya berdiri disampingnya. "Dimas, kamu kok bisa disini?' tanya Kania bingung.
"Adek mau lihat Kakak berbahagia disini!" Ucap Dimas, tanpa pikir panjang ia memegang tangan Kakaknya dan berjalan di karpet merah diantara para temannya yang duduk.
Damar entah datang dari mana, ia sudah berdiri di depannya! Mengenakan baju senada dengannya, Damar begitu tampan. Tepat dibawah bunga-bunga putih yang dibentuk menjadi gambar hati! Kania berusaha menata perasaannya yang bingung, namun sepenggal pikiran sudah menyergapnya.
Dimas mengantar Kania sampai berdiri didepan Damar, ia kembali ke kursinya. Harry memberikan mic kepada Kania dan Damar.