Hari berlalu, namun rupanya sikap biasa-biasa saja gadis itu membuat semua orang khawatir.
Ia terus meracau nama Adi, pikirannya belum bisa terima bahwa Adi sudah tiada!
Mbok Darmi mengambilkan minum untuk gadis itu, Damar membantunya untuk memegang gelas.
Kania sepertinya kelelahan, dia menangis di pelukan Damar sampai tertidur. Damar tidak tega melihat Kania yang masih belum menerima kepergian Adi.
Mbok Darmi sampai keluar dari kamar dan menangis sesenggukan di dapur, mengingat kehidupan Tuan mudanya, ia tidak pernah bahagia sebelumnya, sampai akhirnya kehidupan juga hanya memberikan dia waktu sebentar untuk menikmati dunia.
Dimas menelpon Damar, menanyakan keadaan Kania yang sudah hampir 1 minggu tidak pulang itu, Damar mengatakan akan mengirim Kania pulang ketika gadis itu bangun dari tidurnya.