Semua sosial media dan pemburu berita menginginkan wawancara dengan keluarga inti, namun semua orang menutup diri karena dalam keadaan shock karena kejadian ini.
Berita di televisi membuat Selin melirik, jasad Adi yang tidak ditemukan! Tetap akan dimakamkan seperti ia ada, itu permintaan keluarga. "Ma, Selin ingin ke rumah duka Adi, tolong temani Selin."
Ibunya mengangguk, dan segera membantu putrinya bersiap, mereka berdua mengenakan pakaian hitam yang pekat dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Kania yang hampir kehilangan bentuk sempurna kelopak matanya, tetap berderai air mata! Janjinya untuk tidak menangis, membuat dadanya seperti mau meledak, ia tidak mampu lagi menahannya.
Media berkumpul di depan rumah duka, mereka juga menghormati keluarga Adi, dan juga tamu yang datang.
"Mau kemana kamu?" tanya pak Prabowo, melihat Selin bersama ibunya hendak pergi keluar.