Semilir angin juga cuaca yang mendukung di pagi hari.
Matahari cepat sekali menyapa dari upuk timur, namun hari ini suasana masih dingin, padahal diluar cuaca sangat cerah! Daripada mendengar ocehan Kakaknya itu.
Kania senang sekali melihat Adiknya merajuk, "Cie, artis sekolah!" Lanjut Kania.
Dimas sesekali menarik nafas, walau ia memakai headset! Ucapan kakaknya tetap terdengar karena ia mengecilkan volume ponselnya.
Seperti biasa di halte bis saja Dimas tidak pernah melihat ke kiri dan kanan, ia hanya terus menggulirkan tangannya diatas layar ponsel.
Kania membalas senyum pada anak-anak gadis remaja yang menyapanya.
Kania sampai dikantor, dan ia langsung menuju lantai atas kantornya. Saat lift mulai melaju, Kania merogoh ponselnya yang sedari tadi belum ia lihat, pesan dari Adi dan Damar terpampang di layar ponselnya.
Kania membalas kedua pesan itu dengan teks yang sama. "Iya," balas Kania pada pesan Adi dan Damar.
