Ia memutuskan keluar dari sana, dan merasa tak perlu melakukan apapun lagi.
Gadis itu pergi setelah pamit, tanpa mengatakan apa-apa lagi.
"Kenapa kamu se kasar itu pada Kania?" Adi bertanya dengan tegas pada Damar.
"Kenapa, kamu bisa langsung mengejarnya! Bukankah kalian tinggal bersama?" jawab Damar.
"Kania sudah dua hari tidak tinggal di rumahku, aku mengira dia tinggal di rumahmu! Mengetahui ini aku lega sekaligus senang, dia tidak tinggal dengan anda!" Adi mengeluarkan sifat terpendamnya selama ini, laki-laki itu langsung berdiri dan meninggalkan Damar.
Damar merubah posisi duduknya yang tadi santai menjadi canggung diatas kursi, ia tidak mengira Kania pergi dari rumah Adi.
Adi mengejar Kania, gadis itu sedang berada di halte! Banyak karyawan disana selain Kania. "Kan!" Panggil Adi.
"Pak Adi!" Lirih Kania, baginya ini masih diarea kantor karena banyak yang menatap mereka, sehingga ia masih berbicara formal.
"Kamu tinggal dimana? ayo aku antar!" tanya Adi.