Setelah pulang bekerja ia langsung berniat pulang ke rumah.
Diperjalanan pulang Kania gelisah dan hanya menggosok-gosok jari tangannya.
Ia juga sedikit kaku karena harus pulang menggunakan mobil atasannya itu, yang membuat ia semakin gelisah saja.
Damar hanya fokus menyetir, sesekali satu tangannya ia tekuk di kaca mobil.
Sampai akhirnya ia tiba di rumah, Kania turun dari mobil mewah seharga miliaran itu, "Pak, terimakasih!" Ucap Kania sebari membungkukkan setengah badan nya menoleh kedalam mobil.
"Ok, saya pulang ya," jawab Damar. Tanpa basa basi lain yang tidak penting.
Mobil itu kembali melaju setelah Kania menutup pintunya, dan Kania berdiri sampai mobil itu hilang dari pandangan.
Kania mendorong daun pintu begitu sampai di depan rumah, Dimas sedang tertidur diatas sofa begitu ia masuk. "Dek, bangun sudah sore! Gak baik tidur jam segini," ucap Kania setelah mengucapkan salam yang tidak ada jawaban dari Dimas.