Setelah ia cukup berpikir dan menimang kata-kata.
Aditya menarik nafas lalu menghembuskan nya. Menatap mata dan juga bibir gadis didepannya. Tanpa sedikitpun make-up menempel dikulit wajahnya, malah membuat Aditya lebih tertarik.
Khaira menyipitkan matanya, karena merasa Aditya terlalu lama menatap. iya hanya menunggu lelaki itu membuka mulut dan mengucapkan apa yang ingin ia katakan.
"Mau bicara apa, gak enak sama tetangga. Ini sudah malam," ucap Khaira!
"Aku mau cerita, tentang sesuatu. Kamu mau dengerin kan?" Pinta Aditya.
Khaira mengangguk.
"Aku selalu ditinggal Mama dan Papa saat kecil. Bahkan saat penyakitku kambuh dan diharuskan dirawat di rumah sakit, hanya ada Bu Sari yang merawatku," Aditya menjelaskan dengan pasih dan mata yang menunduk.
Kgaira merasa iba pada kehidupan kekasihnya itu, yang ternyata kaya dan berkecukupan pun, tidak menjadikannya lengkap atas segalanya.