Hari terus berlalu dan berganti juga berjalan, membuat semua orang harus tetap menjalani hidup.
Denzel memutuskan menemui Seila di apartemennya. Raga yang menuju pada Seila tidak diiringi hatinya.
Kemudian laki-laki itu menekan bel apartemen Seila! Apartemen elit yang dilengkapi segala pasilitas nya. Layar monitor dibalik pintunya bisa mengetahui siapa yang datang.
Seila membukakan pintu, Denzel yang mematung menatap ruangan apartemen Seila membuatnya menyesal mendatangi tempat itu dulu. "Andai aku tidak pernah kesini, andai aku tidak melakukan kesalahan. Aku tidak harus menikahi orang lain." Ucap Denzel dalam hati.
"Ada apa, Denz?'' tanya Seila, yang melihat lelaki itu dengan tatapan kosongnya.
Membuat Denzel tersadar.
"Ayo masuk," Ajak Seila!
Dengan berat hati Denzel tetap melangkahkan kakinya memasuki apartemen Seila. Lalu duduk di kursi panjang mewah, menghadap ke layar televisi yang terpasang tepat di dinding didepannya.