Gadis itu mulai berjalan pergi. Ia tak berucap dan anggun seperti biasanya.
Khaira menaikan alisnya, dan melangkahkan kakinya menaiki mobil itu, diikuti aditya. Baru pak Asep memasuki dan menjalankan mobil itu.
''Langsung kemana Den?'' tanya pak Asep.
''Rumah Nyonya Aditya! Pak'' jawab Aditya.
Pak Asep menggaruk kepalanya tidak gatal.''Maap Den, dimana ya, takutnya saya lupa'' celetuk pak Asep.
Khai yang menyadarinya langsung saling lirik dengan Aditya. ''Hahahaha'' Aditya tertawa terbahak-bahak.
''Rumah Khaira pak, sebentar lagi dia akan jadi istri saya. Dia akan menjadi Nyonya Aditya.'' Lanjut Aditya, sebari menggenggam tangan Khaira Membuat dia tersipu malu.
''Oh, rumah non Khai, baik Den!'' jawab pak Asep.
''Akhirnya setelah Den Adit menunggu non Khai selama enam tahun, kini Aden dan Non akan menikah juga, bapak senang melihatnya. Penungguan den Adit terbalas alhamdulillah. Lanjut pak Asep."